27 Maret
Adalah hari yang bersejarah.
Aku tidak dilema, aku tidak merasa ketakutan, aku juga tidak merasa aneh hanya saja aku bertanya apakah ini bagian dari Mujizat???.
Aku tak menyangka bahwa malam itu adalah jawaban dari pertanyaan yang selalu kutanya dalam hati kecil ini sebelum aku tertidur dan setelah aku terbangun.
Hidup dan apa yang kualami ku anggap mengalir apa adanya karena apapun itu “pasti ada jawabannya bila ada pertanyaan”. Dan jawaban untuk kehidpunku saat ini mulai terbuka lebar, masing2 pertanyaan dalam hidup ini, terjawab satu persatu, meskipun butuh waktu lama untuk terwujud dan aku bersyukur sekali karena salah satu pertanyaan dari impianku terjawab sudah. Berharap ini adalah “satu telur” yang sudah terpecahkan dan semoga ada masih banyak lagi telur2 lain yang juga akan memecahkan kebahagiaan dalam hidupku kelak.
Aku ingin mencintaimu dari kekuranganmu dan berharap kekurangan itu akan menjadi kebahagiaan yang tertunda dan besar harapanku semuanya akan berubah ke arah yang baik dan berakhir dengan bahagia.
Aku yakin dalam doa setiap manusia yang menyerahkan segala jiwa dan raganya, berpasrah pada yang Empunya hidup ini, akan dibukakan jalan yang lurus dan terang kebahagiaan, berharap dan terus berharap Aku dan Dia tetap saling mengerti kekurangan masing-masing demi keharmonisan hubungan ini
Selasa, Maret 29, 2011
Selasa, Maret 22, 2011
APA ITU HIDUP?
ADA YANG SIBUK MENCARI PEKERJAAN KARENA PENGANGGURAN, ADA YANG SUDAH DAPAT PEKERJAAN TETAPI BANYAK MENGELUH
ADA YANG SUSAH MENCARI UANG UNTUK MENGHIDUPI KELUARGANYA, ADA YANG SIBUK MEMFOYA-FOYAKAN UANGNYA
ADA YANG GAK MAKAN, ADA YANG MEMBUANG MAKANANNYA
ADA YANG MISKIN ADA YANG KAYA SEKALIIIIII
ADA YANG INGIN MEMPUNYAI ANAK DARI RAHIMNYA, ADA YANG JUSTRU MENGGUGURKAN KANDUNGANNYA
ADA YANG INGIN MENIKAH, ADA YANG SIBUK DENGAN PERCERAIAN
ADA YANG PRO POLIGAMI DAN POLIYANDRI, ADA YANG SANGAT SETIA
ADA YANG BAHAGIA, ADA YANG SEDIH
ADA YANG ...................................
HUHFFFFF KALAU WAKTU KITA HANYA UNTUK MEMIKIRKAN ITU SEMUA PASTI TIDAK AKAN PERNAH HABISNYA KARENA HIDUP ADALAH MISTERI, KITA TIDAK PERNAH TAHU APA YANG AKAN TERJADI PADA DIRI KITA SELANJUTNYA KARENA APA YANG KITA ALAMI BELUM TENTU SAMA SEPERTI DENGAN APA YANG KITA INGINI.
KALAU MAU PROTES JUGA TAK AKAN ADA HABISNYA.
HIDUP INI DIKARUNIAKAN TUHAN DENGAN SANGAT ADIL KARENA SESUNGGUHNYA ALLAH ITU MAHA ADIL HANYA SAJA MANUSIA YANG MEMBUATNYA MENJADI TIDAK ADIL.
RESAPILAH SETIAP MAKNA HIDUP INI DAN BERSYUKURLAH!!!
DAN SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA
ADA YANG SUSAH MENCARI UANG UNTUK MENGHIDUPI KELUARGANYA, ADA YANG SIBUK MEMFOYA-FOYAKAN UANGNYA
ADA YANG GAK MAKAN, ADA YANG MEMBUANG MAKANANNYA
ADA YANG MISKIN ADA YANG KAYA SEKALIIIIII
ADA YANG INGIN MEMPUNYAI ANAK DARI RAHIMNYA, ADA YANG JUSTRU MENGGUGURKAN KANDUNGANNYA
ADA YANG INGIN MENIKAH, ADA YANG SIBUK DENGAN PERCERAIAN
ADA YANG PRO POLIGAMI DAN POLIYANDRI, ADA YANG SANGAT SETIA
ADA YANG BAHAGIA, ADA YANG SEDIH
ADA YANG ...................................
HUHFFFFF KALAU WAKTU KITA HANYA UNTUK MEMIKIRKAN ITU SEMUA PASTI TIDAK AKAN PERNAH HABISNYA KARENA HIDUP ADALAH MISTERI, KITA TIDAK PERNAH TAHU APA YANG AKAN TERJADI PADA DIRI KITA SELANJUTNYA KARENA APA YANG KITA ALAMI BELUM TENTU SAMA SEPERTI DENGAN APA YANG KITA INGINI.
KALAU MAU PROTES JUGA TAK AKAN ADA HABISNYA.
HIDUP INI DIKARUNIAKAN TUHAN DENGAN SANGAT ADIL KARENA SESUNGGUHNYA ALLAH ITU MAHA ADIL HANYA SAJA MANUSIA YANG MEMBUATNYA MENJADI TIDAK ADIL.
RESAPILAH SETIAP MAKNA HIDUP INI DAN BERSYUKURLAH!!!
DAN SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA
Senin, Maret 21, 2011
10 Penyebab Utama Kemarahan di Kantor
SURVEI yang dilakukan oleh sebuah situs karier di Inggris menemukan 10 penyebab utama kemarahan di lingkungan kerja:
1. Manajemen yang buruk. Misalnya: staf disuruh melakukan sesuatu yang salah, perintah yang berubah-ubah, atasan yang selalu mengkritik bawahan, bawahan yang merasa jauh lebih baik daripada atasan.
2. Perlakuan tak adil. Misalnya: staf lain mengerjakan pekerjaan yang sama dengan gaji yang lebih besar, tak ada sanksi bagi staf yang melanggar peraturan.
3. Minimnya kesempatan berkembang. Pekerja dijanjikan kenaikan gaji, promosi atau proyek penting, namun tidak pernah terjadi.
4. Tidak dihargai. Pekerja tidak mendapatkan reward atas kinerja yang baik.
5. Overload. Pekerja tidak dapat mengikuti target dari atasan, karena target yang terlalu tinggi.
6. Masalah komputer. Misalnya: koneksi internet yang lambat, spesifikasi komputer yang ketinggalan jaman dan tidak sesuai kebutuhan.
7. Rekan kerja yang tidak jujur
8. Anak buah yang kurang cakap
9. Rekan kerja yang tidak sopan atau berperilaku kasar
10.Atasan yang menyalahgunakan kekuasaan.
Source: Metro Tv News
Wah bener banget neh semua yang dituliskan di atas sudah kualami, yang pasti semua ada hikmahnya karena itu kita harus benar-benar memahami posisi kita dalam pekerjaan yang kita geluti dan tetap mengedepankan hati nurani serta saling menghargai.
1. Manajemen yang buruk. Misalnya: staf disuruh melakukan sesuatu yang salah, perintah yang berubah-ubah, atasan yang selalu mengkritik bawahan, bawahan yang merasa jauh lebih baik daripada atasan.
2. Perlakuan tak adil. Misalnya: staf lain mengerjakan pekerjaan yang sama dengan gaji yang lebih besar, tak ada sanksi bagi staf yang melanggar peraturan.
3. Minimnya kesempatan berkembang. Pekerja dijanjikan kenaikan gaji, promosi atau proyek penting, namun tidak pernah terjadi.
4. Tidak dihargai. Pekerja tidak mendapatkan reward atas kinerja yang baik.
5. Overload. Pekerja tidak dapat mengikuti target dari atasan, karena target yang terlalu tinggi.
6. Masalah komputer. Misalnya: koneksi internet yang lambat, spesifikasi komputer yang ketinggalan jaman dan tidak sesuai kebutuhan.
7. Rekan kerja yang tidak jujur
8. Anak buah yang kurang cakap
9. Rekan kerja yang tidak sopan atau berperilaku kasar
10.Atasan yang menyalahgunakan kekuasaan.
Source: Metro Tv News
Wah bener banget neh semua yang dituliskan di atas sudah kualami, yang pasti semua ada hikmahnya karena itu kita harus benar-benar memahami posisi kita dalam pekerjaan yang kita geluti dan tetap mengedepankan hati nurani serta saling menghargai.
Apakah Anda Cukup Beruntung Dalam Percintaan?
Sering saya mendengar kata-kata seperti ini bergentayangan di antara kaum lajang:
“Saya sedang dalam penantian panjang akan seorang kekasih.”
“Saya sedang menunggu yang terbaik untuk menjadi pasangan hidupku.”
“Yang terbaik untukku belum sampai.”
Entah mengapa, rasanya saya begitu sebal mendengarnya. Bagaimana bisa? Karena rata-rata kata-kata tersebut keluar dari mulut seseorang yang TIDAK BERUNTUNG dalam hal percintaan. Ya! Kata-kata tersebut terucap untuk menghibur diri, obat lari dari kenyataan bahwa yang mengucapkan kalimat itu berusaha menegarkan diri mereka.
Oke, mereka tidak beruntung dalam percintaan. Lalu bagaimana caranya supaya menjadi orang yang beruntung dalam percintaan? Saya pelajari sebelumnya, bahwa keberuntungan adalah kesiapan (preparation) + peluang (opportunity). Maka dari situ dapat diambil sebuah langkah penting pertama untuk menjadi beruntung (dalam hal ini percintaan):
Persiapan (Preparation)
Sebelum Anda masuk ke dalam sebuah hubungan percintaan, beberapa hal yang perlu Anda tanyakan kepada diri sendiri adalah:
“Sudah siapkah saya masuk ke dalam sebuah hubungan percintaan?”
“Sudah siapkah saya sakit hati?”
“Sudah siapkah
saya menerima perbedaan?”
Anda perlu menanyakan hal itu, karena banyak hubungan yang dimulai tanpa persiapan berakhir bencana dan berantakan. Mungkin Anda sedikit bingung tentang persiapan. Persiapan apakah yang dimaksud?
Persiapan adalah melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan.
- K-ray Cahyadi -
Ada banyak contoh yang bisa menjelaskan persiapan. Bila Anda ingin pasangan yang dewasa, baik hati dan pengertian, lakukan yang terbaik untuk memperbaiki karakter Anda (jangan mimpi kalau Anda masih egois dan tidak mau introspeksi). Bila Anda ingin pasangan yang pandai, mulailah lakukan hal terbaik untuk terus belajar dan menambah wawasan dan pengetahuan (jaminan tulalit seperti HP 3G yang disambungkan dengan jaringan yang katanya 3G ternyata hanya gprs).
Bila Anda ingin pasangan yang kaya, mulailah memperkaya diri dengan banyak kebijaksanaan (Hanya mengandalkan penampilan? Terdengar seperti transaksi saja. Sejauh yang saya tahu, orang kaya tidak suka kepada seorang yang dangkal dan kurang berpengetahuan). Anda bisa juga menambah keahlian Anda, kepandaian Anda, memperbaiki penampilan, belajar menguasai emosi, belajar lebih sensitif terhadap perasaan orang lain. Kurang lebih itulah yang disebut dengan persiapan.
Peluang (Opportunity)
Lalu, bagaimana dengan peluang (opportunity)? Selama ini banyak pandangan salah mengenai peluang. Orang cenderung duduk diam menunggu peluang. Atau ada sebuah paham lain yang mengatakan bahwa kita HARUS menjemput bola mengejar peluang. Lucunya adalah kedua hal tadi memiliki barisan fans tersendiri yang saling terpisah.
Paham pertama yakin dan percaya akan “jodoh telah ditentukan dari surga” sedang yang kedua adalah “metode trial and error”. Yang pertama sering menghibur diri bahwa semua akan baik-baik saja tanpa harus melakukan hal apapun, sedangkan yang kedua sibuk kesana kemari membuang tenaga mengejar-ngejar peluang dan kecewa saat peluang tidak dapat diraih.
Terlepas dari apapun paham yang Anda anut, saya ingin meluruskan suatu hal di sini. Bahwa peluang itu bukan ditunggu seperti transferan gaji ke rekening waktu saat gajian tiba, dan bukan dikejar seperti seekor anjing mengejar pencuri. Sebagai seseorang yang terus-menerus bergelut dengan dapur, dimana dunia saya berfokus pada penciptaan maka suatu hari saya mendapatkan sebuah pencerahan.
“EUREKA! Bahwa sebenarnya PELUANG tidak ditunggu atau juga dikejar. Tapi PELUANG HARUS diciptakan!”
Apakah yang dimaksud menciptakan peluang? Anda sudah siap secara mental, sudah cukup dewasa dan berkarakter, berwawasan luas, punya banyak keahlian, berpenampilan menarik, mapan dan mandiri. Lalu mengapa Anda masih belum beruntung alias masih saja belum mendapatkan pasangan yang selayaknya Anda dapatkan? Karena mungkin Anda duduk diam dengan manis ala anak TK menunggu namanya “jodoh telah ditentukan dari surga”; mungkin kata Tuhan seperti ini; ”Sabar dulu ya, Nak. Masih diadon nih jodoh kamu.”
Lelah menunggu? Mungkin Anda TIDAK MELAKUKAN apa-apa saat menunggu. Fools!
- K-ray Cahyadi -
Atau Anda sibuk kejar sini, kejar sana, tembak sini, tembak sana dengan harapan ada satu orang yang tembus, pakai prinsip ala sales yang seperti ini; “Masa dari 100 klien diprospek tidak ada 10 orang yang beli?” Terdengar ironis? Usaha membabi buta hanya membuang tenaga. Terlalu banyak usaha yang Anda lakukan saat Anda sebenarnya berjalan di tempat... LUAR BIASA!
Jadi mulailah menciptakan peluang, mulai bergaul di lingkungan yang tepat. Percuma saja Anda memoles diri bila tidak ada yang tahu siapa diri Anda sebenarnya. Menciptakan peluang berbicara mengenai memposisikan dan mengkondisikan diri supaya kesiapan Anda menghasilkan sesuatu. Banyaklah “beredar” di kolam yang tepat, karena tidak pernah ada namanya pasangan hidup datang dengan sendirinya, semua perlu proses.
Menciptakan peluang: Mengkondisikan dan memposisikan diri supaya persiapan kita bisa menghasilkan keberuntungan.
- K-ray Cahyadi -
Bersiap-siap dan ciptakanlah peluang! Resapi, renungkan dan praktekkan. Karena perubahan memerlukan tindakan.
Source : Cahyadi Tanujaya
“Saya sedang dalam penantian panjang akan seorang kekasih.”
“Saya sedang menunggu yang terbaik untuk menjadi pasangan hidupku.”
“Yang terbaik untukku belum sampai.”
Entah mengapa, rasanya saya begitu sebal mendengarnya. Bagaimana bisa? Karena rata-rata kata-kata tersebut keluar dari mulut seseorang yang TIDAK BERUNTUNG dalam hal percintaan. Ya! Kata-kata tersebut terucap untuk menghibur diri, obat lari dari kenyataan bahwa yang mengucapkan kalimat itu berusaha menegarkan diri mereka.
Oke, mereka tidak beruntung dalam percintaan. Lalu bagaimana caranya supaya menjadi orang yang beruntung dalam percintaan? Saya pelajari sebelumnya, bahwa keberuntungan adalah kesiapan (preparation) + peluang (opportunity). Maka dari situ dapat diambil sebuah langkah penting pertama untuk menjadi beruntung (dalam hal ini percintaan):
Persiapan (Preparation)
Sebelum Anda masuk ke dalam sebuah hubungan percintaan, beberapa hal yang perlu Anda tanyakan kepada diri sendiri adalah:
“Sudah siapkah saya masuk ke dalam sebuah hubungan percintaan?”
“Sudah siapkah saya sakit hati?”
“Sudah siapkah
saya menerima perbedaan?”
Anda perlu menanyakan hal itu, karena banyak hubungan yang dimulai tanpa persiapan berakhir bencana dan berantakan. Mungkin Anda sedikit bingung tentang persiapan. Persiapan apakah yang dimaksud?
Persiapan adalah melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan.
- K-ray Cahyadi -
Ada banyak contoh yang bisa menjelaskan persiapan. Bila Anda ingin pasangan yang dewasa, baik hati dan pengertian, lakukan yang terbaik untuk memperbaiki karakter Anda (jangan mimpi kalau Anda masih egois dan tidak mau introspeksi). Bila Anda ingin pasangan yang pandai, mulailah lakukan hal terbaik untuk terus belajar dan menambah wawasan dan pengetahuan (jaminan tulalit seperti HP 3G yang disambungkan dengan jaringan yang katanya 3G ternyata hanya gprs).
Bila Anda ingin pasangan yang kaya, mulailah memperkaya diri dengan banyak kebijaksanaan (Hanya mengandalkan penampilan? Terdengar seperti transaksi saja. Sejauh yang saya tahu, orang kaya tidak suka kepada seorang yang dangkal dan kurang berpengetahuan). Anda bisa juga menambah keahlian Anda, kepandaian Anda, memperbaiki penampilan, belajar menguasai emosi, belajar lebih sensitif terhadap perasaan orang lain. Kurang lebih itulah yang disebut dengan persiapan.
Peluang (Opportunity)
Lalu, bagaimana dengan peluang (opportunity)? Selama ini banyak pandangan salah mengenai peluang. Orang cenderung duduk diam menunggu peluang. Atau ada sebuah paham lain yang mengatakan bahwa kita HARUS menjemput bola mengejar peluang. Lucunya adalah kedua hal tadi memiliki barisan fans tersendiri yang saling terpisah.
Paham pertama yakin dan percaya akan “jodoh telah ditentukan dari surga” sedang yang kedua adalah “metode trial and error”. Yang pertama sering menghibur diri bahwa semua akan baik-baik saja tanpa harus melakukan hal apapun, sedangkan yang kedua sibuk kesana kemari membuang tenaga mengejar-ngejar peluang dan kecewa saat peluang tidak dapat diraih.
Terlepas dari apapun paham yang Anda anut, saya ingin meluruskan suatu hal di sini. Bahwa peluang itu bukan ditunggu seperti transferan gaji ke rekening waktu saat gajian tiba, dan bukan dikejar seperti seekor anjing mengejar pencuri. Sebagai seseorang yang terus-menerus bergelut dengan dapur, dimana dunia saya berfokus pada penciptaan maka suatu hari saya mendapatkan sebuah pencerahan.
“EUREKA! Bahwa sebenarnya PELUANG tidak ditunggu atau juga dikejar. Tapi PELUANG HARUS diciptakan!”
Apakah yang dimaksud menciptakan peluang? Anda sudah siap secara mental, sudah cukup dewasa dan berkarakter, berwawasan luas, punya banyak keahlian, berpenampilan menarik, mapan dan mandiri. Lalu mengapa Anda masih belum beruntung alias masih saja belum mendapatkan pasangan yang selayaknya Anda dapatkan? Karena mungkin Anda duduk diam dengan manis ala anak TK menunggu namanya “jodoh telah ditentukan dari surga”; mungkin kata Tuhan seperti ini; ”Sabar dulu ya, Nak. Masih diadon nih jodoh kamu.”
Lelah menunggu? Mungkin Anda TIDAK MELAKUKAN apa-apa saat menunggu. Fools!
- K-ray Cahyadi -
Atau Anda sibuk kejar sini, kejar sana, tembak sini, tembak sana dengan harapan ada satu orang yang tembus, pakai prinsip ala sales yang seperti ini; “Masa dari 100 klien diprospek tidak ada 10 orang yang beli?” Terdengar ironis? Usaha membabi buta hanya membuang tenaga. Terlalu banyak usaha yang Anda lakukan saat Anda sebenarnya berjalan di tempat... LUAR BIASA!
Jadi mulailah menciptakan peluang, mulai bergaul di lingkungan yang tepat. Percuma saja Anda memoles diri bila tidak ada yang tahu siapa diri Anda sebenarnya. Menciptakan peluang berbicara mengenai memposisikan dan mengkondisikan diri supaya kesiapan Anda menghasilkan sesuatu. Banyaklah “beredar” di kolam yang tepat, karena tidak pernah ada namanya pasangan hidup datang dengan sendirinya, semua perlu proses.
Menciptakan peluang: Mengkondisikan dan memposisikan diri supaya persiapan kita bisa menghasilkan keberuntungan.
- K-ray Cahyadi -
Bersiap-siap dan ciptakanlah peluang! Resapi, renungkan dan praktekkan. Karena perubahan memerlukan tindakan.
Source : Cahyadi Tanujaya
Sabtu, Maret 12, 2011
L121K
Aku tersenyum karena kamu
Aku menangis juga karena kamu
Aku marah karena diriku
Aku kecewapun karena diriku sendiri
Bisakah kamu merasakan apa yang kurasakan?
Bisakah kamu menjawab mengapa hal itu terjadi?
Mungkinkah setiap pertanyaan harus ada jawabannya?
Bila kamu terus terdiam, bagaimana aku bisa tau jawabannya?
Siapakah kamu sebenarnya?
Mengapa ini harus terjadi? Meskipun aku tau ini bakal terjadi.
Ternyata aku belum siap untuk menghadapinya.
Maafkan aku, tunjukkanlah jejakmu sebenarnya
Agar aku bisa siap ‘tuk menerimamu.
Ku mohon jangan sakiti aku ‘tuk kesekian kalinya.
Aku menangis juga karena kamu
Aku marah karena diriku
Aku kecewapun karena diriku sendiri
Bisakah kamu merasakan apa yang kurasakan?
Bisakah kamu menjawab mengapa hal itu terjadi?
Mungkinkah setiap pertanyaan harus ada jawabannya?
Bila kamu terus terdiam, bagaimana aku bisa tau jawabannya?
Siapakah kamu sebenarnya?
Mengapa ini harus terjadi? Meskipun aku tau ini bakal terjadi.
Ternyata aku belum siap untuk menghadapinya.
Maafkan aku, tunjukkanlah jejakmu sebenarnya
Agar aku bisa siap ‘tuk menerimamu.
Ku mohon jangan sakiti aku ‘tuk kesekian kalinya.
Langganan:
Postingan (Atom)