Jumat, Agustus 27, 2010

Pemikiran Tere

Mereka membicarakan tentang Tua-nya Bumi ini, akhir jaman telah tiba, tanda-tanda alam yang unik, aneh dan nyata, juga kiamat. Tapi mereka tidak mengerti apa artinya.

Dulu ada Galileo Galilei "bapak astronomi modern", "bapak fisika modern", dan "bapak sains" yang lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 dan meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun. Ia adalah anak pertama dari Vincenzo Galilei, seorang matematikawan dan musisi asal Florence, dan Giulia Ammannati. Galileo Galilei merupakan seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. WaoWW. Coba bayangkan kalau tidak ada Galileo siapa yang tau bila bumi ini bulat bayangkan begitu hebatnya moyang kita Galileo, saya tidak dapat memuji yang berlebihan hanya kekaguman yang tidak bisa diungkapkan dengan mata lahiriah saya, namun saya terus membayangkan dulu jaman moyang Galileo yang sangat primitif saja bisa menghasilkan bayak penemuan dan teori apalagi jaman sekarang ini, namun saya lebih mengagungkan Sang Pencipta Galileo, yang juga pencipta semesta alam.

Begitu halnya dengan penemu Pelangi warna-warni di langit yang biru, mengapa bisa muncul pelangi yang begitu cantiknya di saat setelah musim hujan, ini hanya bagian dari proses alam yang terjadi. Saya kira dulu waktu pertama kali pelangi muncul di langit, pasti moyang-moyang kita pada heboh, heyyy ada warna-warni di langit apakah itu penampakan, ataukah tanda-tanda akan kiamat, padahal proses alam yang terjadi, sama halnya dengan gerhana matahari, bayangkan saja pertama kali terjadi gerhana matahari pasti semua manusia pada gelisah tau-taunya fenomena alam, ya lagi-lagi setelah bermunculan ahli-ahli dan penemu teori serta peneliti-peneliti ternama dan terkenal yang menjelaskan semuanya, barulah kita mengerti bahwa semuanya terjadi karena ada Yang menggerakkannya.

Ada juga pada 1971 seorang ahli genetika dan biokimia Amerika serikat, Dr. James Watson menyatakan kemungkinan membuat bayi tabung bukan teori tetapi perlu penelitian yang cukup panjang dan akhirnya baru berhasil bayi tabung pada tahun 1978 dan di beri nama bayi tersebut Louise Brown. Metode kelahiran, hasil dari pembuahan di luar tubuh manusia dikembangkan oleh ilmuwan Inggris, Louise Brown... Ya Louise Brown hanya menciptakan bayi Tabung namun bayi-bayi dan manusia yang ada di dunia ini hanya TUHAN-lah Sang Maha Agung.

Dan tentunya masih banyak lagi teori-teori hebat yang sudah muncul di jaman bahola.

Siapa yang bisa dan berani membuat penelitian tentang adanya fenomena alam, masa di china ada 4 matahari yang bersinar, belum lagi kabar seputar cahaya yang muncul, pancaran sinar, dan ada penampakkan di sana sini, dan seolah-olah dibuat nyata, dan menakutkan, heloooooooooooooooooooooo jaman sekarang ini sudah modren dengan pengetahuan tentang ilmu komputer, bisa menghasilkan segala sesuatu yang di luar akal sehat sehingga tidak sedikit orang yang begitu saja terbuai dan mempercayai. Saya yakin bila ada yang yang sudah menemukan asal-usul berdasarkan ilmu alam maka kita pasti akan mengerti.

Di sini, saya Cuma mau sedikit mengomentari pandangan saya dan kata hati saya, sesungguhnya Sang Pencipta tidak pernah menyakiti segala ciptaan-Nya, dan bencana alam yang terjadi bukanlah kiamat namun akibat dari proses dan fenomena alam yang hanya Dia yang punya kuasa untuk menghentikan bencana itu. Sekalipun bumi sudah tua, namun jika Tuhan berkehendak baik, bumi tak akan Punah. Tak ada sesuatu yang tidak mungkin bagi Allah. Percayalah......dan Yakinlah seYakin-Yakinnya dengan iman yang teguh bahwa bumi dan segala isinya selalu di berkati dan dilindungi oleh Yang Kuasa sejagad Raya. Amien.

Pengetahuan itu tak ternilai harganya

Nabi Muslim Lahir di Bethlehem*

http://rusdimathari.wordpress.com/2008/01/23/nabi-muslim-lahir-di-bethlehem/

Kisah tentang Yesus menempati posisi yang istimewa di awal Islam. Tidak ada kebutuhan untuk “benturan peradaban” (clash of civilization).

Oleh Karen Amstrong*

PADA 632 M, setelah lima tahun peperangan yang hebat, Kota Mekkah di Hijaz, Semenanjung Arabia, secara sukarela membuka gerbang untuk pasukan Muslim. Tidak ada darah ditumpahkan dan tidak ada orang yang dipaksa untuk menjadi Muslim, tetapi Nabi Muhammad saw memerintahkan penghancuran seluruh berhala dan patung Ketuhanan. Terdapat sejumlah lukisan dinding pada dinding-dinding bagian dalam Ka’bah, tempat suci kuno di tengah Mekkah, dan salah satunya, konon diriwayatkan, menggambarkan Maria dan bayi Yesus. Segera, Muhammad saw menutupinya dengan jubahnya dengan penuh hormat, memerintahkan agar semua lukisan yang lain dihilangkan kecuali yang satu itu.
Kisah ini boleh jadi akan mengejutkan orang-orang di Barat, yang kadung memandang Islam sebagai musuh yang tidak dapat didamaikan dengan Kristen sejak Perang Salib. Namun, adalah sangat konstruktif untuk mengingat kisah tersebut, terutama selama Natal, ketika kita dikepung oleh gambar-gambar yang serupa tentang Sang Perawan dan Anak Sucinya. Kisah itu mengingatkan kita bahwa apa yang disebut “benturan peradaban” sama sekali bukan tidak bisa dielakkan. Selama berabad-abad, Muslim mencintai figur Yesus yang dihormati di dalam al-Quran sebagai salah satu nabi terbesar dan, di dalam tahun-tahun perkembangan Islam, menjadi salah satu bagian utama dari identitas Muslim.
Terdapat pelajaran penting di sini, baik bagi orang Kristen maupun Muslim—terutama barangkali pada saat-saat Natal seperti ini. Al Quran tidak meyakini Yesus sebagai tuhan tetapi ia mempersembahkan lebih banyak ruang bagi kisah tentang konsepsi dan kelahiran sucinya dibandingkan apa yang dikisahkan Perjanjian Baru. Al Quran menyajikannya dengan kekayaan simbolis mengenai kelahiran Roh Kudus di dalam setiap manusia (QS. 19:17-29; 21:91). Seperti para nabi agung lainnya, Maria menerima Roh Kudus dan mengandung Yesus, yang pada gilirannya akan menjadi sebuah bukti (ayat): sebuah pesan perdamaian, kelembutan, dan kasih sayang kepada dunia.
Al Quran dikejutkan oleh klaim-klaim Kristen bahwa Yesus adalah “putra Allah”, dan kemudian dengan bersemangat melukiskan Yesus demi menyangkal ketuhanannya dalam upaya “membersihkan” dirinya dari proyeksi-proyeksi yang tidak layak tersebut. Berkali-kali, al-Quran menekankan bahwa, seperti juga Muhammad sendiri, Yesus adalah seorang manusia biasa yang sempurna dan bahwa orang Kristen sama sekali telah salah dalam memahami teks-teks suci mereka sendiri. Namun, al Quran juga mengakui bahwa orang-orang Kristen yang paling setia dan terpelajar—terutama adalah para pendeta dan imam—tidak meyakini ketuhanan Yesus; dari semua hamba Tuhan, merekalah yang paling dekat dengan Muslim (QS. 5:85-86).
Harus dikatakan bahwa beberapa orang Kristen mempunyai pemahaman yang sangat sederhana dari apa yang dimaksud dengan penjelmaan. Ketika para penulis Perjanjian Baru, Paulus, Matius, Markus, dan Lukas menyebut Yesus sebagai “Anak Allah”, mereka tidak memaksudkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka menggunakan istilah itu dalam makna Ibraninya: di dalam Alkitab Ibrani, sebutan tersebut biasa dianugerahkan kepada manusia biasa yang fana, seperti seorang raja, imam, atau nabi—yang telah diberi tugas khusus oleh Allah dan menikmati keakraban yang tidak biasa dengan-Nya. Di seluruh Injilnya, Lukas justru selaras dengan al Quran, sebab ia secara konsisten menyebut Yesus sebagai seorang nabi. Bahkan Yohanes, yang memandang Yesus sebagai penjelmaan Firman Allah, membuat suatu pembedaan, sekalipun hanya dalam satu ungkapan yang sangat bagus, antara “Firman” dengan Allah Sendiri—seperti halnya kata-kata kita yang terpisah dari esensi keberadaan kita.
Al Quran menekankan bahwa semua agama yang benar dan terbimbing berasal dari Allah, dan Muslim diwajibkan untuk mengimani wahyu-wahyu dari setiap kata para utusan Allah: Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri” (QS. 3:84). Dan, Yesus—yang juga disebut Mesiah—Sang Firman dan Roh Kudus—mempunyai status khusus.
Yesus, bagi al Quran, mempunyai hubungan yang dekat dengan Muhammad, dan telah meramalkan kedatangannya (QS. 61:6), sama seperti para nabi Ibrani yang dipercaya oleh orang Kristen sebagai telah menubuatkan kedatangan Kristus. Al Quran menolak bahwa Yesus telah disalibkan dan memandang kenaikannya ke surga sebagai pernyataan keberhasilan dari misi kenabiannya. Dengan cara yang serupa, Muhammad suatu ketika secara mistik naik ke Singgasana Tuhan. Di samping Muhammad, Yesus juga akan memainkan suatu peran yang sentral dalam drama eskatologis pada hari akhir.
Selama tiga abad pertama dari Islam, Muslim telah menjalin hubungan yang dekat dengan orang Kristen di Irak, Syiria, Palestina, dan Mesir, dan mulai mengoleksi ratusan riwayat dan perkataan yang berhubungan dengan Yesus; suatu koleksi yang tidak ada bandingannya di dalam agama non-Kristen manapun. Sebagian ajaran tersebut dengan jelas berasal dari Injil—terutama Khotbah di atas Bukit yang sangat populer tetapi ditampilkan dengan gaya Muslim. Yesus digambarkan melakukan ritual haji, membaca al-Quran, dan melakukan sujud dalam doanya.
Dalam riwayat-riwayat yang lain, Yesus mengartikulasikan secara terperinci apa yang menjadi perhatian Muslim. Dia telah menjadi salah satu teladan agung bagi para sufi Muslim, yang mengajarkan hidup sederhana, kerendahan hati, dan kesabaran. Kadang-kadang Yesus memihak satu kelompok dalam sebuah perselisihan teologis atau politis: membariskan dirinya bersama mereka yang mendukung kehendak bebas di dalam perdebatan mengenai takdir; memuji Muslim yang berdamai dengan prinsip politiknya (“Ketika para raja memberikan kebijaksanaan kepada kalian, maka sebaiknya kalian tinggalkan dunia untuk mereka”); atau mengecam para ulama yang melacurkan ajarannya demi keuntungan politis (“Janganlah kamu hidup dari Kitab Tuhan”) [1].
Yesus telah diinternalisasi oleh Muslim sebagai teladan dan inspirasi dalam pencarian spiritual mereka. Muslim Syiah merasa bahwa ada suatu koneksi kuat antara Yesus dengan imam-imam mereka yang menerima ilham, memiliki kelahiran-kelahiran yang ajaib, dan mewarisi pengetahuan propetik dari ibu-ibu mereka. Para Sufi terutama mengabdikan diri mereka kepada Yesus dan menyebutnya sebagai “nabi cinta”. Mistikus ternama Abad ke-12 M, Ibn al-Arabi, menyebut Yesus sebagai “penutup orang-orang kudus”—secara sengaja disandingkan dengan Muhammad sebagai “penutup para nabi”.
Cinta Muslim kepada Yesus adalah contoh yang luar biasa dari cara bagaimana sebuah tradisi dapat diperkaya oleh tradisi yang lain. Ini tidak berarti bahwa orang-orang Kristen harus membayar pujian tersebut. Sementara Muslim mengoleksi riwayat-riwayat mereka mengenai Yesus, sarjana-sarjana Kristen di Eropa justru menghujat Muhammad sebagai seorang pemuja seks dan penipu ulung, yang sangat menyukai kekerasan. Namun, pada hari ini, baik Muslim maupun orang Kristen sama bersalahnya atas sikap fanatik semacam itu dan seringkali juga lebih suka untuk melihat hanya bagian terburuk dari satu sama lain.
Cinta Muslim kepada Yesus menunjukkan bahwa hal itu tidak harus selalu menjadi situasinya. Pada masa lalu, sebelum terjadinya kekacauan politik dari modernitas, Islam selalu mampu melakukan koreksi diri. Tahun ini, pada hari kelahiran Jesus, mereka mungkin dapat bertanya kepada diri mereka sendiri bagaimana mereka dapat menghidupkan kembali tradisi panjang mereka berkaitan dengan pluralisme dan penghargaan kepada agama-agama yang lain. Ketika merenungi empati Muslim terhadap iman mereka, orang-orang Kristen sebaiknya melihat kembali masa lampau mereka sendiri dan mempertimbangkan apa yang mungkin dapat mereka lakukan untuk membalas rasa hormat ini.
* Artikel ini dikutip oleh www.icc-jakarta.com dari harian Inggris the Guardian, 23 Desember 2006.

*Karen Armstrong adalah penulis buku Muhammad: a Prophet for Our Time.
[1] Dua riwayat tersebut dan riwayat-riwayat yang bermakna serupa dapat ditemukan dalam Tarif Khalidi, The Muslim Jesus: Sayings and Stories in Islamic Literature, Harvard University Press, Cambridge, 2001.

Senin, Agustus 23, 2010

Bondan Prakoso feat. Fade 2 Black – Ya Sudahlah

ketika mimpimu yg begitu indah

tak pernah terwujud ya sudahlah

saat kau berlari mengejar anganmu

dan tak pernah sampai ya sudahlah

* apapun yg terjadi ku kan selalu ada untukmu

janganlah kau bersedih ’cos everything’s gonna be okay

yo satu dari sekian kemungkinan

kau jatuh tanpa ada harapan

saat itu raga kupersembahkan

bersama jiwa cita cinta dan harapan

kita sambung satu persatu sebab akibat

tapi tenanglah mata hati kita kan lihat

menuntun ke arah mata angin bahagia

kau dan aku tahu jalan selalu ada

juga ku tahu lagi problema kan terus menerjang

bagai deras ombak yang menabrak karang

namun ku tahu ku tahu kau mampu tuk tetap tenang

hadapi ini bersamaku hingga ajal datang

sempat kau berharap keramahan cinta

tak pernah kau dapat ya sudahlah

yeeah dengar ku bernyanyi lalalalalala

heyyeye yaya dedudedadedudedudidam

semua ini belum berakhir

repeat *

satukan langkah langkah yg beriring

genggam hati rangkul emosi

Genggamlah hatiku

satukan langkah kita

sama rasa tanpa pamrih

ini cinta across the sea

peluklah diriku terbanglah bersamaku 

melayang jauh (come fly with me, baby)

ini aku dari ujung rambut menyusur jemari

sosok ini yang menerima kelemahan hati

yeah aku cinta kau (ini cinta kita)

cukup satu waktu yes (untuk satu cinta)

satu cinta ini akan tuntun jalanku

rapatkan jiwamu yo tenang di sisiku

rebahkan rasamu untuk yg ditunggu

bahagia hingga ujung waktu

repeat * [3x]


Lirik lagu Bondan Prakoso feat. Fade 2 Black – Ya Sudahlah ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 terbaru.

Sabtu, Agustus 21, 2010

Popularitas Lewat Dunia Maya by Tedy Achmad

TERSEDIANYA teknologi semakin memudahkan orang melakukan sesuatu.Tak terkecuali bagi mereka yang ingin dikenal atau promosi diri.Salah satunya melalui situs jejaring sosial yang mudah dan gratis.

Nama Justin Beiber, tiba-tiba sangat populer. Penyanyi remaja yang kini digandrungi di dunia ini, populer pertama kali lewat dunia maya. Dengan kemampuan dan karya yang dimiliki,Justin sengaja memasukannya lewat situs jejaring sosial YouTube.Alhasil,hampir 120 juta orang mengunduhnya dan dia pun melejit sebagai penyanyi pop terkenal.

Langkah Justin juga dilakukan pemain gitar asal Malaysia, Zee Avi.Tentu dia berharap orang melihat kemampuannya dalam bermain gitar. Dengan mengunggahnya di YouTube, harapannya pun terjadi,yakni menjadi populer. Indonesia pun tak kalah hebat, melahirkan selebriti dadakan lewat dunia maya ini.Yang terbaru adalah hebohnya video rekaman lip sync dua gadis asal Bandung yang menyanyikan lagu Keong Racun, Sinta dan Jojo. Siapa sangka nama mereka langsung melejit setelah aksi mereka direkam dan dimasukkan dalam situs jejaring sosial,YouTube.

Aksi iseng yang dilakukan Sinta dan Jojo ini, akhirnya membuat dua perempuan cantik asal Bandung ini dinobatkan sebagai seleb internet dadakan dengan tembang Keong Racun. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat orang semakin dimanjakan untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan. Sinta dan Jojo, Justin Beber, atau Zee Avi ini hanya sebagian kecil dari masyarakat dunia yang memublikasikan diri melalui internet dan menjadi terkenal.

Banyak orang yang mencoba peruntungan mereka melalui dunia maya.Mereka berlomba-lomba memperkenalkan karya terbaiknya. Bahkan,musisi terkenal menjadikan dunia maya sebagai jaringan komunikasi dengan masyarakat internasional. Nama band Sore, Sandhy Sondoro, Superman Is Dead bisa terkenal di Asia dan beberapa negara Eropa lantaran mereka berkomunikasi dengan masyarakat mancanegara lewat dunia maya.

Musisi Zee Avi tidakterlaludikenaldinegaranya, tapi dia sangat serius memperkenalkan cara permainan gitarnya yang menarik. Hasilnya, aksi Zee ini dilirik produser terkenal asal Amerika,Jack Johnson, dan dia sudah mulai terkenal di Amerika. Demikian juga dengan Justin Bieber, yang meraih popularitasnya dengan cepat. Dia mendadak menjadi penyanyi terkenal dan dipuja- puja para penggemarnya yang rata-rata remaja. Remaja kelahiran Stratford, Ontario, Kanada, 1 Maret 1994 ini menjadi sangat terkenal, setelah sebelumnya memosting video penampilannya dalam situs video sharing, YouTube.

Justin pun telah mengumpulkan banyak penggemar wanitanya di industri musik dalam waktu yang singkat. Pengamat musik Denny Sakrie menilai bahwa dunia maya memang menjadi media yang sangat menguntungkan bagi orang-orang yang memaksimalkan jasa yang telah disediakan, seperti YouTube atau situs jejaring sosial lainnya.

Menurut Denny, di dunia maya terdapat sebuah pasar.Artinya, segala macam kebutuhan dan keinginan seseorang dapat terpenuhi di dalamnya. Jika seseorang menjual sebuah daya tarik melalui karya dan keunikannya dan ada orang lain yang tertarik, namanya akan sangat mudah dikenal. Pasalnya, banyak produser atau pencari bakat dari berbagai belahan dunia turut berkecimpung di dalamnya. “Dulu seorang produser mencari bibit ketika dia keliling dunia dan itu membutuhkan dana yang sangat besar.Tapi sekarang, ini lebih efektif dan dengan biaya yang sangat murah, para produser atau pencari bakat lainnya menemukan orang yang diinginkan,”kata Denny.

Namun, tidak semua orang yang menggunakan dunia maya ini akan meraih sukses besar. Hanya mereka yang memiliki nilai lebih dari kebanyakan orang ini yang akan mendapatkan keberuntungan dan mendapatkan popularitas. “Seperti Sinta dan Jojo itu mereka terkenal, tapi itu tidak bertahan lama. Itu sesuatu yang sangat biasa, bukan sebuah prestasi yang bisa berjalan panjang.Lain halnya dengan Zee Avi.

Dia punya suara yang sangat indah dan permainan gitar yang memukai, dan ternyata dilirik produser terkenal di dunia,” sebut Denny. Promosi Efektif Heboh Keong Racun,salah satunya juga karena keberuntungan. Lagu yang dinyanyikan pertama kali oleh Lisa dan kemudian dibawakan secara lip sync (menggerakkan bibir sesuai lirik dan seakanakan sedang bernyanyi) oleh Jovita Adityasari alias Jojo dan Sinta ini memang tidak sengaja. Mereka melakukan itu hanya iseng dan hiburan semata, terutama untuk membagi pada teman-teman dan sahabat mereka saja.

“Awalnya sih hanya iseng.Saya dengan Sinta kan sudah berteman sejak SMA.Kemudian sekitar satu bulan lalu, saya iseng merekam adegan nyanyi berdua dengan Sinta di rumah saya di Cimahi. Suaranya sih suara penyanyi aslinya. Kita hanya lip sync,” kata Jojo saat ditemui sejumlah wartawan beberapa waktu lalu. Pemilihan lagunya pun tidak sengaja. Itu semua atas rekomendasi teman-temannya juga. Jojo sebelumnya memang belum pernah mendengar lagu Keong Racun. Liriknya yang aneh dan kocak itu yang membuatnya tertarik lip sync dan mengunggahnya lewat situs YouTube.Selang tiga hari,video itu menghiasi sebuah forum internet dan membuat heboh. Bahkan, vokalis ST12 Charlie terang-terangan tertarik untuk mengajak kerja sama dengan dua perempuan cantik yang dinobatkan sebagai seleb internet dadakan ini.

Charlie van Houten menggaet Sinta dan Jojo untuk menjadi model video klip dalam lagu Keong Racun yang diaransemen ulang Charlie. “Aku suka sama Sinta dan Jojo. Mereka itu ekspresif dan tentunya bakat ini nggak boleh dipendam. Meski mereka cuma lip sync, sekarang mereka punya nama,” kata Charlie. Pemakaian dunia maya diakui Charlie merupakan sarana promosi efektif.Selain mudah dan murah, jangkauannya cukup luas tak terbatas wilayah.“Bayangkan saja kalau kita harus melakukan promosi manual. Untuk menggaet jutaan orang dalam satu menit,hanya bisa dilakukan lewat dunia maya ini,” tutur Charlie. (tedy achmad)

Kamis, Agustus 19, 2010

Surat buat bade

Jadi pacar, semua orang bisa kalau ketemu muncul rasa suka, cinta plus sayang bakal jadi pasangan seumur hidup, tapi kalau jadi teman merangkap ”PACAR” bisa gak loe.

Dia teman gue, pas ketemu sama dia pertama kali, kata orang cinta muncul pada pandangan pertama, pas banget die orangnya langsung kecantol kaya es cendol terasa ampe ke hati. Suka, campur seneng klo liat dia, di otak ni Cuma kepikiran pasti gue bakal dapatin dia.

SIP....impian gue nyata adanya. Apapun konsekuensinya gw hrs dapatin dia. Selagi janur kuning belum melengkung boleh dong cicipin dikit aja...dikit aja (bacanya pakai improvisasi ya) ,... lebih juga gpp asalkan janur-janur gw sama die belom melengkung.

Dalam hidup ini, pengalaman yag sering gw alami adalah feeling gue selalu aja tepat. Dan jangan lupa setiap kita bernafas, selalu ada resiko yang harus selalu siap setiap saat yang bakal loe hadapin dan gw dalam hati kecilpun selalu siap dengan resiko apapun itu.. Termasuk impian gw di atas. Berani berbuat, berani bertanggung jawab, berani untuk tersenyum dan berani pula untuk sedih.

Dear all,
Yang namanya keinginan, meskipun dikitttttttttttttttt aja bersamanya gw udah seneng kok. Maksud gw, salah satu resiko yang gw hadapin adalah suka sama orang yang salah, karena dia akhirnya jadi milik orang.. dan gw sadar itu, terlanjur gw udah suka…stop sama pikiran loe, serius gw Cuma terpesona dan suka aja, dia makluk ciptaan Tuhan- gw juga, dia lawan jenis, dan gw masih normal, tapi itu bagian dari resiko kan.

Tiba-tiba dia bilang jangan ada “rasa”, gw tahu itu artinya apa? dan itu adalah bagian dari resiko. Dia tahu rasa ini, rasa yang selalu hangat bila berdekapan dengannya, bolehlah pada setiap orang gw pernah gombal juga kali, tapi kali ini gak....gak sama sekali. Feeling gw : Dia pasti tahu itu dan juga merasakannya kok, karena gak mungkin sedikitpun dia gak punya rasa suka 

Anyway, dari dulu sampai sekarang gw selalu mencari jati diri gw dan bertanya dalam hati, dan akhirnya kutemukan jawabannya : guys sekarang gw udah dewasa karena gw bisa menerima dan menghadapi resiko, gw bisa ikhlas, gw bisa tersenyum dan gw bisa bahagia karena dia bakal bahagia.

Ikhlas...hmm...ikhlas sodaranya sabar. Bener banget karena rasa ini dari dulu sampai dengan sekarang hanya rasa SUKA (jangan sedikitpun loe ngelarang gw), karena memang kita ga mungkin dan pasti gak bakal bisa bersatu.

Gw cuman mau bilang, pasti ada waktunya RASA ini akan terkubur dengan JANUR KUNING-gw yang akan melengkung juga.


Tuhan Tolong by Derby

ku rasa getaran cinta
di setiap tatapan matanya
andai ku coba tuk berpaling
akankah sanggup ku hadapi kenyataan ini

oh tuhan tolonglah aku
jangan lah kau biarkan diriku
jatuh cinta kepadanya

sebab andai itu terjadi
akan ada hati yang terluka
Tuhan tolong diriku

walaupun terasa indah
andaikan ku dapat juga dirinya
namun ku harus tetap bertahan
menjaga cinta yang tlah lebih dulu ku jalani

sebab andai itu terjadi
akan ada hati yang terluka
Tuhan tolong diriku

Rabu, Agustus 18, 2010

Romusa

Bila bekerja menggunakan perasaan, memang susah dan pasti tidak professional karena tidak produktif. Dan akan tercipta like and dislike dalam penempatan posisi dan tidak akan dipromosikan. Arena persaingan kerja saat ini menuntut orang untuk bukan hanya berusaha dan bekerja keras namun memaksa orang untuk menjilat dan berbuat curang, karena dengan begitu anda bisa bertahan untuk menjadi yang terbaik sekalipun dengan cara yang tidak bermoral.

Hey, legal gak sih…hari gini ngomongin moral, ke laut aje, ada satu temanku , Rasti yang suka gila-gilaan kodok (versi gw) kalau menanggapi setiap komentar dari “Geng RomuSa”.
Sementara Rasyid cowo itam, yang jarang mandi ini juga ikutan Garang sambil komat kamit sama sedotan aqua sambil bergumam : Dia tau tidak, dia pikir dia siapa, saya tiup langsung nyawanya hilang tinggal namanya saja yang mungkin tidak akan dikenal.

Wah…gawat nih, bisa hancur ni ruangan belum lagi Rasyid selain amarahnya sedang meninggi ditambah juga pukulan keras pada meja triplek di sudut kanan ruangan, untungnya meja itu gak roboh karena ada penopangnya. Suasana ruangan jadi terdiam, dengan raut wajah masing-masing anggota Geng Romusa yang pada cemberut-AN

Apa kata dunia kalau teman makan teman, eh jadi ingat lagunya Candy tuh, ih itu sih lain persoalannya. Kok semua jadi runyam gini, ayo Romusa bravo. Ada juga teman yang sedikit menghibur..

Topik diskusi hari ini tentang perasaan dan produktivitas. Dua hal yang berbeda namun kerap kita temui dalam situasi di mana saja, yang so pasti ada efek yang ditimbulkan. Kurang 3 jam tak habis-habis membicarakan tema ini bersama, itulah sesi berbagi pendapat, dan sindirian dari yang halus sampai kasar terjadi di sini tanpa batasan waktu dan rundown yang jelas. Masing-masing orang di kasih kesempatan sebebas-bebasnya untuk berpendapat. Dan tetap khusus sesi diskusi ini tak boleh menggunakan perasaan, apa yg disukai dan tidak disukai wajib diutarakan.

Diskusi yang dilakukan sekali sebulan ini memang dirancang untuk tidak formil, tanpa batasan waktu dan kebebasan untuk mengemukakan pendapat tetapi tetap ada moderatornya jadi ada aturannya.

Akhirnya tiba juga pada kesimpulan akhir bahwa setiap orang punya hak untuk mendapatkan yang terbaik apapun bentuknya. Semua kerja keras akan membuahkan hasil dan akan bertahan lama bila tidak saling mendahului.

Yang paling mengesankan adalah bulan ini si Manda, di akhir diskusi menghadiahkan sebuah buku dengan judul Mendobrak Individulisme yang di cetak khusus untuk Geng RomuSa, dimana tulisan ini terinspirasi dari diskusi yang baru berlangsung selama setahun ini, tak sadar kalau selama ini diam-diam Manda menyimak betul proses diskusi yang berlangsung, masing-masing karakter tergambar dalam tulisan Manda, tidak ada yang protes dan ini adalah hadiah yang diberikan Manda dalam rangka ulang tahun Geng RomuSa.

Geng Romusa dengan akronim Rombongan Muda-mudi Salah Tingkah kalau udah kebelet. Geng yang berjumlah 20 anggota tetap dan lain-lain anggota pasif ini berasal dari latar belakang yang berbeda, dan profesi yang berbeda-beda sehingga segala unek-unek yang dialaminya bisa di ungkapkan. Tapi jangan salah anggota pasif benar-benar diseleksi sedemikian rupa sementara anggota aktif punya sumpah anggota lho.

Dengan motto Geng RomuSa : hindari penyakit gila Kronis. Ckckckckkc