Ada kemungkinan bila kita mendengar ada yang begitu lancarnya mengumbar kata sayang dan kangen. Yang pertama positif thinking dulu ya, bisa saja kalau kata itu benar-benar muncul dari hati yang paling dalam karena memang benar-benar sayang dan kangen pada kita. Kedua, jaman sekarang ini kata sayang dan kangen sangatlah universal. Saking keseringan kita mengucapkan kalimat itu pada semua orang dan akhirnya tidak ada yang terasa spesial bila diucapkan ke kekasih hati. Ketiga, kata-kata itu hanya sekedar untuk menyenangkan kekasih agar menutupi kebohongan yang telah kita buat. Nah, tinggal memilih saja bila kata sayang dan kangen yang kita ucapkan pada kekasih hati termasuk dalam point yang mana.
By the Way, ada juga yang memanggil orang terdekatnya dengan istilah papa dan mama. Tinggal kita bisa memedakannya saja antara papa dan mama benaran yang melahirkan kita atau papa dan mama panggilan sayang kepada kekasih hati, itu tergantung dari topik pembicaraan.
Ada juga tipe orang yang memanggil kekasih hatinya dengan panggilan Kak atau De, ya sama juga tergantung topik perbincangan, baru kita bisa membedakan mana kakak atau adik satu darah atau kakak/adik “ketemu gede”.
Ada lagi panggilan buat si dia adalah bapak atau ibu (pa atau bu). Panggilan ramah ini bisa jadi karena menghargai si doi tapi bisa jadi panggilan ini disamaratakan dengan panggilan kepada patner kerja kita. Nah agak membingungkan apabila kekasih yang pintar banget selingkuh biasanya menggunakan panggilan yang sama agar tidak ketahuan dengan siapa ia berbicara apalagi bila gaya dan nada bicaranya selalu sama. Bingung kan lu apa benar² partner kerja atau teman selingkuhannya atau....? :P itu hanya contoh kecil sih kalau ada sedikit negatif thinking di otak kita.
Saya hanya sekedar berbagi saja apa yang tertulis di atas adalah beberapa contoh yang memang saya alami sendiri dengan lingkungan di sekitar saya. Ternyata baik pria dan wanita sama saja, Cuma caranya saja yang berbeda dalam mengaplikasikannya. Ada yang nampak, ada yang terselubung dan ada yang nyata.
Pada intinya “sejelek-jeleknya” pasangan kita, ia adalah satu orang yang kita pilih dari sekian banyak orang di dunia ini untuk masa depan kita. Jadi, apakah kita siap menerima baik-buruknya dia?
=”TAK ADA MANUSIA YANG PERFECT DI MUKA BUMI INI”=