HUTANG
Dulu
saya termasuk type orang yang anti hutang
Mengapa
??? karena :
1. Takut gak bisa bayar
2. Malu untuk berhutang , apalagi kepada
orang/teman/keluarga terdekat
3. Hutang identic dengan kekurangan
4. Hutang identic dengan hidup boros
5. Hutang identic dengan tidak mampu
6. Hutang identic dengan MENGEMIS
7. Hutang identic dengan tidak becus
mengurus keuangan diri sendiri
8. Dan banyak alasan lainnya
Namun ada beberapa kondisi Dimana ternyata kita
sebagai manusia yang tidak sempurna ini harus berhutang juga. Apapun bentuk
hutang kita baik ke perorangan maupun ke bank/koperasi bahkan ke rentenir
sekalipun dengan bunga yang aduhai, mau tidak mau tetap berhutang karena
kondisi ekonomi yang kepepet/terdesak.
Bersyukurlah
bagi mereka yang sepanjang hidupnya tidak ada hutang.
Terkadang selalu berdoa agar dijauhi dari
hutang-hutang jahanam. Namun sebagai manusia yang apalah daya, Selalu MALU bila
meminta-minta untuk berhutang, seperti pengemis. Dan terjadi rasa bersalah yang
berlebih jika kita berhutang , padahal orang yang kita mintai hutang juga
sedang dalam kesulitan.
Itulah hidup. Apapun yang terjadi semua karena
cita-cita dan Impian kita. Bolehlah kita punya Impian setinggi-tingginya namun
kadang di saat kita sedang merealisasikan Impian kita, masih saja ada halangan
dan rintangan yang datang silih berganti, yang mau tidak mau harus kita lewati.
Salah satu rintangan adalah dengan berHUTANg.
Mau berhutang pada orang terdekat tetapi hmmmmm susah
untuk mengungkapkannya dengan KATA .
Ketika ditagih eh malah hubungan kedekatan jadi kacau
balau. Yang awalnya kompak saling melengkapi, giliran gara-gara hutang malah
jadi tersinggung.
Mungkin bagi Sebagian orang pantangan untuk berhutang.
Namun ada kasus-kasus tertentu yang membuat Sebagian keluarga/pribadi harus
berhutang. (Lebih pada kasus PENDIDIKAN-KESEHATAN-URGENT MASALAH KELUARGA
TERDESAK) – dan Modal “NEKAD” Dimana memang mau tidak mau kita harus berhutang.
Ketika kita ber-hutang ke mereka yang menurut kita
mereka mampu untuk memberi hutangan, kadang-kadang kita SERING SALAH KAPRAH.
Begini ya guys, masing-masing kita porsinya rejeki dan penghasilan rata-rata
sama ya di NKRI ya.
Yang
membedakannya adalah :
1. Gaya Hidup
2. Impian Hidup
3. Kebutuhan
4. Jumlah tanggungan pribadi, anak,
keluarga inti
5. Biaya Rekreasi
6. Biaya Tak Terduga
7. Biaya Pendidikan
8. Biaya Kesehatan
9. Tabungan dan Investasi
Jangan pikir kalau 0rang yang penghasilannya >10
jutaan terus hidupnya lebih mampu dan layak , tidak semua yang penghasilannya 2
digit hidupnya MEWAH dibanding 1 digit. Pola hidup masing-masing
pribadi/keluarga berbeda-beda guys, tergantung dari 9 ITEM diatas yang saya
sebutkan tadi. Makanya Ketika mau Hutang ke “mereka itu” dalam hati kecil saya
selalu berpikir , kalau saya hutang dengan jumlah yang banyak apa akan mempengaruhi
beban mereka kah? SO PASTI guys. Karena Ketika berHUTANG saya selalu
memposisikan “MEREKA” seperti saya. Karena masing-masing kita punya beban hidup
yang berbeda-beda. Yang Sebagian orang lebih memilih DIAM dan memendam segala
persoalan hiruk pikuk kehidupannya. Sementara kita melihat dari sisi LUAR saja,
orang tersebut kok seperti tanpa masalah dan sempurna, padahal …….. hmmm😊
Dan akhirnyA BERHASIL HUTANG pada Perusahaan yang
melayani HUTANG 😊 yang setoran wajib dan bunganya
sungguh aduhai. Setidaknya lebih damai hati lah meski damai hati tidak 100%
Sungguh naas namun tetap menikmati hidup dengan penuh
sukacita.
Percaya bahwa :
“BADAI AKAN BERLALU & SEMUA PASTI
AKAN INDAH PADA WAKTUNYA. SEMOGA TUHAN YESUS MEMBUKA JALAN BAGI KITA SEMUA YANG
SEDANG BERJUANG UNTUK MEMBAYAR HUTANG DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP.” AMIN (Renungan Diakhir Tahun)