Setiap orang mempunyai
impian, harapan, cita-cita, ukuran daya
saing, yang semuanya berorientasi pada hal-hal yang sifatnya konsumerisme,
duniawi yang formulanya ujung-ujung duit lagi , duit lagi.
Nah kalau sudah punya impian
setinggi langit di atas langit, sebaiknya perlu usaha dan kerja keras jangan
lupa untuk menabung dan terus menabung.
Melihat gaya hidup masyarakat
saat ini yang notabene hidup gali lubang tutup lubang terkesan manusia hidup
tak terlepas dari hutang, ya hutang hanya untuk memenuhi hal-hal yang berwujud
pada impian sesaat tadi sehingga masing-masing orang berlomba untuk mencapainya
dengan segala daya dan upaya.
Salah satu bagian dari impian
:
Pernah kah kita memikirkan masa muda
kita usia produktif dari 25 – 30 tahun ,
Berapa gaji kita sebulan?
Berapa duit
yang sudah kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari ?
Dan
berapa jumlah duit hasil tabungan kita dari usia tersebut?
Hanya kita yang bisa menjawabnya sendiri. Itu dapat
saya andaikan apabila profesi yang kita duduki pada usia tersebut adalah
bekerja pada perusahaan / kantor yang sallery > 2 juta rupiah perbulan dan
status BELUM menikah.
Namun TIDAK dapat kita pungkiri bahwa ada saat tertentu
pada usia tersebut, kitapun masih sedikit bergantung bahkan masih sering meminta jatah duit lagi duit lagi pada orang tua
dengan alasan yang kita sendiri pula yang lebih memahami.
Hal tersebut dapat
saya kategorikan apabila status perkawinan kita BELUM menikah di usia 25-30
tahun. Terus bagaimana pengeluaran keuangan bagi mereka yang pada usia tersebut
SUDAH MENIKAH dan punya anak, dengan penghasilan suami istri setiap
bulannya???? Lagi-lagi yang bisa menjawabnya adalah kita sendiri.
Semua tergantung dari :
1. Profesi
pekerjaan kita
2. Penghasilan
perbulan
3. Bisnis
Tambahan
4. Gemar
Menabung tiap bulan
5. Gaya
hidup korban iklan
6. Pengaruh
lingkungan yang konsumerisme
7. Suka
menolong
Terkadang pertanyaan-pertanyaan
di atas sering saya tanyakan pada saudara/i atau teman-temin, selanjutnya jawaban mereka tetap pada argumen
masing-masing.
Dari uraian tersebut merupakan
sedikit ulasan tentang kehidupan manusia yang dikategorikan usia produktif bagi
dirinya. Pertanyaan selanjutnya apa yang bisa dihasilkan dan diberikan baik
dari kita sendiri maupun buat orang tua kita yang sudah banyak berkorban untuk
kita selama masa hidup kita???
hmmmm lagi-lagi kalau menyinggung
soal apa yang sudah kita berikan buat orang tua kita rasanya tak pantas berkumandang karena bagaimanapun
juga tak dapat terhitung jumlah jasa orang tua kita, apalagi sampai menikah pun
kita masih diurus juga sama mereka, ya itulah realita, setelah kita menjadi
orang tua dan merasakan pahit getirnya hidup ini baru kita pahami apa makna
pernikahan dan menjadi orang tua.
Dengan bertambahnya usia dari
waktu ke waktu, Hanya DOA dan TERIMA KASIH serta MAAF yang bisa terungkap dari
lubuk hati yang paling dalam kepada orang tua, apalagi sungguh naas bila ada
salah satu orangtua kita yang sudah berpulang ke pangkuan ilahi dan kita sama
sekali belum bisa menyenangkan hati beliau.
Hal yang bisa saya bagikan untuk
kita adalah menikmati sisa hidup kita ini dengan hidup baik sesuai ajaran
agama, selalu bersyukur, bekerja keras, sabar, tabah, ikhlas dan pasrah karena
itu semua adalah satu paket kehidupan yang butuh pengorbanan dan kekuatan untuk
dijalani oleh kita, karena kekuatan paket inilah yang membuat Iman kita tak
tergoyahkan oleh bentuk godaan apapun di muka bumi ini. AMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar