Selasa, April 17, 2012
Minggu, April 15, 2012
BAPAK
Bapakku orang yang kuat, Meski di usianya yang senja ia masih tetap kuat dan tidak pernah mengeluh, Tidak bisa diam, banyak gerak dan harus ada kesibukan yang harus ia jalani.
Kadang kalau kita melihatnya sibuk, lucu juga karena seksi repot. Dalam keluarga kami sering kami juluki ia dengan istilah “SIRE” alias sekSI Repot heheheh itulah bapakku.
Bagaimanapun, apapun adanya dirinya , kami anak-anaknya sangat bangga padanya. Ia berbeda seperti bapak/laki-laki dewasa pada umumnya. Ia sangat bertanggung jawab.
Iapun rajin berdoa, kalau dulu ada lagu Nikita “Di Doa Ibuku Namaku disebut”, sepertinya kali ini harus ada judul baru “Di Doa Ibu dan Bapakku namaku disebut”. 😍
Bapakku jarang sekali mengajak anak-anaknya untuk makan makanan di restoran atau warung terdekat, sama halnya dengan mamaku, Sampai saya berpikir pelit atau menghemat ya, bisa dihitung dengan jari mungkin dalam setahun Cuma 4 kali kami sekeluarga baru bisa makan masakan di luar rumah/kalau lagi ada acara syukuran keluarga kecil kami..
Ternyata saya baru menyadari sekarang bahwa dari kecil dengan kesederhanaan dan kebiasaan kami itu membuahkan hasil yaitu bapak dan mamaku jarang sekali mengidap penyakit aneh-aneh. Yah mereka punya cara tersendiri untuk mengajarkan kepada kami tentang kebiasaan-kebiasaan yang boleh dikatakan simple tetapi menguntungkan di kemudian hari tentang pola hidup sehat.
***Published On 4/16/12 8:54 AM its real dari suara hati yang terdalam, entah mengapa setelah menulis curahan hati di atas, alam semesta berkata lain bapakku meninggal dunia tanggal 10 Mei 2012 (On 5/10/12 15.00 PM ).
Selasa, April 10, 2012
KEtakutan dan Gengsi Yang Melanda
Kamis, April 05, 2012
Mengampuni 70x70x7x
Di tahun ini banyak hal yang kita jalani dalam kehidupan kita masing-masing dengan sejuta kisah, kasih dan kenangan. Tak luput dari yang namanya rejeki yang berkecukupan, namun ada juga kekesalan dalam hidup akibat dari perbuatan segelintir orang di sekeliling kita yang menyebabkan amarah kita muncul. Ya itulah sepenggal pengalaman hidup yang sudah kita jalani. Pertanyaannya mampukah kita mengampuni mereka yang sudah membuat kita sakit hati? Bisakah kita mengampuni mereka 70X70X7X yang kalau dimatematikakan hasilnya sama dengan tak terbatas?
Rasanya sulit kalau masih ada dendam di hati kita, namun pesan PASKAH adalah Tuhan Yesus yang rela mati untuk menebus dosa manusia, apakah kita pun rela mengampuni sesama yang sudah mengkhianati kita?