Rabu, Agustus 03, 2011

DIAM, CERDAS DAN KEJAM

BUKAN DIA YANG TERBAIK. DARI AWAL MEMANG BUKAN DIA TULANG RUSUKMU TETAPI DIA BENAR TULANG BUSUKMU.
SEJAK PERTAMA SUDAH KUKATAKAN PADAMU JANGAN DIA. KARENA DIA ADALAH SEORANG YANG “DIAM, CERDAS DAN KEJAM”
KAMU SAJA YANG TETAP KEKEH KALAU DIA BISA BERUBAH.
MANA BUKTINYA?
TOH DIA TAK BERUBAH KAN KARENA YANG BISA MEMBUATNYA BERUBAH BUKAN KAMU, ORANGTUANYA ATAU SAHABATNYA MELAINKAN DIRINYA SENDIRI.
NAH, KALAU NASI SUDAH MENJADI BASI. AKHIRNYA DIBUANG KAN?
SEPERTI KAMU SEKARANG YANG SUDAH DIBUANG?
DIA SUDAH MENGGANGGAP KAMU BASI YANG SUDAH TAK LAYAK DIKONSUMSI LAGI.
TERUS? APA KAMU HARUS SAKIT HATI? MENANGIS? CUKUP! JANGAN KELAMAAN KARENA YANG BASI ITU TETAP KADALUARSA DAN TAK BERFUNGSI LAGI.
BIARLAH DIA SEPERTI DIRINYA YANG SELALU BENAR ADANYA.
DIA PERBUAT SEPERTI APA YANG DIA SUKA DAN DIA SUKA DENGAN APA YANG DIA LAKUKAN. KAMU HANYALAH KORBAN DAN PENONTON BAGI KESENANGAN DIRINYA SENDIRI.
CUKUP! SUDAH CUKUP! RELAKAN!
TINGGAL MENUNGGU SAJA KAPAN “MALANG” AKAN MENGHAMPIRINYA?


Ketika semuanya berada pada titik kejenuhan apa yang akan kau lakukan Sobat

Ampun..ampunkan aku bila aku harus berkata aku jenuh pada mu, bukan karena aku tak bersyukur tp krn aku tak bisa menahan perih perasaan ini dan aku harus menahan agar jangan terlihat setes air mata ini jatuh dan dilihat oleh sekitarmu.
Aku malu, tetapi ku tak mau mereka tahu bila aku malu tuk mengatakan yang sesungguhnya bila aku JENUH.

AKU SUDAH TAHU KALAU HIDUP INI BERWARNA

AKU SUDAH MELIHAT DRAMA KEHIDUPAN INI
AKU JUGA SUDAH MENGALAMI KISAH HIDUP INI
RASANYA MANIS, PAHIT, ASAM, ASIN, GURIH, NIKMAT, PANAS, DINGIN DAN BERANEKARAGAM.
DAN TELAH KUPAHAMI.
YAH, PALING TIDAK DENGAN SUDAH MEMAHAMINYA AKU SUDAH BISA MENGERTI HIDUP INI
DAN MENDORONGKU UNTUK TERUS MELAKUKAN HAL-HAL YANG BAIK.

UNGKAPKAN SEGALA RASA

Aku marah disaat aku memulai pertanyaan dan jawabanmu adalah terserah. Pertemuan yang singkat denganmu membuatku selalu bertanya-tanya dalam hati apa yang ada dalam otak kecilmu itu. Tak pernah kau menjelaskan secara detail apa yang terjadi. Penuh dengan kamuflase. Kau terkenal dengan tipu muslihat, kau yang paling hebat, kau yang monopoli dalam tindakan dan kau yang tak punya rasa. Kau yang paling benar.
Hari demi hari telah ku lewati. ada pertemuan dan ada perpisahan, ada kebahagiaan dan ada air mata. Ada kenangan dan ada perubahan. Memaknai hidup ini sebenarnya tidak sulit seperti yang aku bayangkan hanya saja, kadang bertemu dengan orang yang beda pemikiran sama kita, yang membuat kita terus berpikir dan memaknai arti hidup yang sebenarnya.

APA YANG TERJADI???

Dear Diary,
Tak peduli saya harus memulai dari mana untuk mengawali satu kata yang tentunya bisa akan menjadi kalimat-kalimat, dan banyak alinea yang akan tertuang dalam tulisan ini.
Kau tahu apa yang telah terjadi pada kita selama ini? Jangan berpura-pura tidak tahu. Otakmu begitu pintar untuk mengelabui tetapi matamu tak bisa berbohong. Sesungguhnya kau ingin memilikiku tetapi mengapa kau terperangkap dengan ketidakjelasanmu karena dalam otakmu, kau pikir hanya kau yang terhebat. Kau tetap sama dengan yang lain, kau tetap biasa seperti layaknya orang biasa. Bisa ku katakan, kau tak punya nurani. Mau sampai kapan? Bukan kau saja yang punya masalah, masalah dengan hatimu, dengan perasaanmu dan dengan kehidupanmu. Kapan kau bisa memaknai semua itu.
Kau tak lebih dari seorang pecundang.......bangsat......penipu....brengsek......mati saja kau........sampah lebih berharga daripada kau... biadab,...............................
Kau juga punya air mata kan, aku bisa merasakannya kalau, di waktu kesendirianmu kau memikirkanku karena kita sudah menyatu secara fisik dan mental. Mengapa kau tak pernah ungkapkan itu dari bibir dan hatimu yang tulus? Oh hati ku sudah mati, tak dapat merasakan kerinduan yang dalam pada orang lain hanya kau yang selalu terpikirkan dalam waktu-waktu senggangku.........ingin rasanya terus beraktifitas agar tidak memikirkan wajahmu yang rupawan itu, tapi tak bisa.
Akankah kau mengerti itu. TIDAK. Kau tak pernah mengerti itu apalagi tuk memahaminya&memaknainya.
Dear diary, dia tak sedikitpun mempedulikanku, namun dalam doaku ku berharap agar dia kembali ke jalan-MU.
=======================================================================
Menjadi Announcer, apalagi membawakan program tentang cinta dan kehidupan di malam hari, sangatlah menarik buatku, apalagi kalau lagi mengulas tema-tema menarik yang banyak pendengar mengalami itu dan mereka juga dengan semangat yang menggebu-gebu untuk berpartisipasi via sms, dan email untuk mengomentari topik hangat di malam hari.Hm....bisa menjadi inspirasi dan banyak belajar, kalau mengalami suatu dilema atau butuh solusi dari orang lain, banyak sekali pendapat yang berbeda-beda. Tetapi sejauh mana kita bisa menelaah setiap pendapat baik yang negatif maupun positif.
Oh ya, Diary di atas, termasuk salah satu kiriman dari salah satu fans yang identitas emailnya tidak jelas. Tetapi, di akhir tulisannya, ia sempat mengatakan kalau ia termasuk pendengar setiaku, kalau aku lagi siaran :D.
Entah mengapa ia mengirimkan tulisan itu, namun jawabannya bukan untuk di ON AIR kan namun hanya ingin berbagi saja sama Tere, kalau itulah dilema cinta yang ia hadapi. Dan ia sangat puas kalau sudah bercerita meskipun via email.
Hey, saya jadi penasaran sebenarnya siapakah orang yang ada di seberang sana, yang sudah mengirimkan email.
Hanya merasa kagum pada diri ini kalau suara kita, dan keberadaan kita membuat orang merasa aman dan mau berbagi.
Banyak hal yang bisa saya pelajari dan pastinya memaknai arti hidup ini, melalangbuana dengan berbagai aktifitas yang berbeda tak peduli apa kata orang, tak peduli apa kata keluarga, karena pemikiran mereka berbeda dengan saya, saya suka akan tantangan yang positif.
Saya orang biasa, namun bisa bersama mereka yang luar biasa bahkan yang luar binasa. Banyak mata memandangku dengan sinis, tetapi untuk bisa memaknai hidup ini tak perlu sinis di balas dengan sinis. Santaiiiiiiiiiiiiiiii.........Mungkin ini kelebihanku. Dari situ aku banyak menyikapi hidup bahwa tak selamanya INDAH.
Orang akan belajar dengan membaca, melihat, mendengar, dan orang akan belajar lebih dalam bila ia yang menjalaninya dan merasakannya. Aku sudah melewati itu.......Sehingga bisa memaknai hidup secara luas.
Dan menjadi Announcer bukan asal cuap-cuap, kalau cuap-cuap anak SD juga bisa. Benar sekali, begitu pentingnya “pengalaman” dan kitapun harus mengelola pengalaman-pengalaman yang kita miliki secara benar dan cermat. kata orang bijak ' Pengalaman adalah Guru Terbaik' . Sudah berapa banyak pengalaman yang kita peroleh? Semakin panjang umur kita, semakin banyak aktifitas kita, dengan siapa saja kita bergaul tanpa membeda-bedakan status, akan semakin banyak pengalaman yang kita miliki. Semakin aktif kita, semakin banyak pula kemungkinan pengalaman yang akan kita peroleh.
Saya bukan konselor, saya bukan psikolog, saya bukan suster cinta, dan saya tidak punya obat untuk masalah cinta. Tetapi itulah kebahagiaan yang saya rasakan sebagai announcer. Punya kesan yang berbeda yang bisa saya maknai.
Hari demi hari , saya terus bertanya kira-kira siapa kah orang yang mengirimkan email itu, apakah dia lelaki atau wanita, dan apakah dia baik-baik saja?
Saya tidak tahu.
Saya cuma bisa mengatakan saya bisa merasakan arti emailmu dan memaknai arti hidup ini. Terima Kasih Untuk kepercayaan menjadi teman curhat meskipun hanya via email tanpa identitas. Dan terima Kasih sudah mendukungku selalu, Fans-ku.

GOSIP

Mereka kok masih ngomongin orang, ternyata mereka masih mengungkit masa lalu orang, mereka masih berpikiran negatif, mereka masih membahas kejelekan dan kelemahan seseorang di masa lalu. Itu artinya mereka masih belum beruntung, mereka masih primitif, mereka belum sukses, mereka iri hati tanda tak mampu dan hanya satu kata buat mereka “KASIAN”.
Kalau bergaul dengan orang yang positif thinking, rendah hati, tidak mengungkit kejelekan masa lalu seseorang, friendly dan suka mengalah... ini dia , mereka masuk dalam kategori orang sukses yang baik. Karena tidak melihat masa lalu tetapi melihat masa depan.
Dari dulu sampai sekarang coba kita berkaca pada diri kita sendiri, siklus hidup kita masuk dalam grafik yang mana?
Coba lihatlah, kamu masuk dalam grafik I, II atau III? I=Meningkat atau stagnant ? II= kamu baru sadar bahwa sikapmu, karirmu dan pengetahuanmu tidak berubah positif setiap tahunnya Atau malahan III= menurun? Silahkan menjawab dalam hati kecilmu dan introspeksi diri.