Sabtu, Agustus 21, 2010

Popularitas Lewat Dunia Maya by Tedy Achmad

TERSEDIANYA teknologi semakin memudahkan orang melakukan sesuatu.Tak terkecuali bagi mereka yang ingin dikenal atau promosi diri.Salah satunya melalui situs jejaring sosial yang mudah dan gratis.

Nama Justin Beiber, tiba-tiba sangat populer. Penyanyi remaja yang kini digandrungi di dunia ini, populer pertama kali lewat dunia maya. Dengan kemampuan dan karya yang dimiliki,Justin sengaja memasukannya lewat situs jejaring sosial YouTube.Alhasil,hampir 120 juta orang mengunduhnya dan dia pun melejit sebagai penyanyi pop terkenal.

Langkah Justin juga dilakukan pemain gitar asal Malaysia, Zee Avi.Tentu dia berharap orang melihat kemampuannya dalam bermain gitar. Dengan mengunggahnya di YouTube, harapannya pun terjadi,yakni menjadi populer. Indonesia pun tak kalah hebat, melahirkan selebriti dadakan lewat dunia maya ini.Yang terbaru adalah hebohnya video rekaman lip sync dua gadis asal Bandung yang menyanyikan lagu Keong Racun, Sinta dan Jojo. Siapa sangka nama mereka langsung melejit setelah aksi mereka direkam dan dimasukkan dalam situs jejaring sosial,YouTube.

Aksi iseng yang dilakukan Sinta dan Jojo ini, akhirnya membuat dua perempuan cantik asal Bandung ini dinobatkan sebagai seleb internet dadakan dengan tembang Keong Racun. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat orang semakin dimanjakan untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan. Sinta dan Jojo, Justin Beber, atau Zee Avi ini hanya sebagian kecil dari masyarakat dunia yang memublikasikan diri melalui internet dan menjadi terkenal.

Banyak orang yang mencoba peruntungan mereka melalui dunia maya.Mereka berlomba-lomba memperkenalkan karya terbaiknya. Bahkan,musisi terkenal menjadikan dunia maya sebagai jaringan komunikasi dengan masyarakat internasional. Nama band Sore, Sandhy Sondoro, Superman Is Dead bisa terkenal di Asia dan beberapa negara Eropa lantaran mereka berkomunikasi dengan masyarakat mancanegara lewat dunia maya.

Musisi Zee Avi tidakterlaludikenaldinegaranya, tapi dia sangat serius memperkenalkan cara permainan gitarnya yang menarik. Hasilnya, aksi Zee ini dilirik produser terkenal asal Amerika,Jack Johnson, dan dia sudah mulai terkenal di Amerika. Demikian juga dengan Justin Bieber, yang meraih popularitasnya dengan cepat. Dia mendadak menjadi penyanyi terkenal dan dipuja- puja para penggemarnya yang rata-rata remaja. Remaja kelahiran Stratford, Ontario, Kanada, 1 Maret 1994 ini menjadi sangat terkenal, setelah sebelumnya memosting video penampilannya dalam situs video sharing, YouTube.

Justin pun telah mengumpulkan banyak penggemar wanitanya di industri musik dalam waktu yang singkat. Pengamat musik Denny Sakrie menilai bahwa dunia maya memang menjadi media yang sangat menguntungkan bagi orang-orang yang memaksimalkan jasa yang telah disediakan, seperti YouTube atau situs jejaring sosial lainnya.

Menurut Denny, di dunia maya terdapat sebuah pasar.Artinya, segala macam kebutuhan dan keinginan seseorang dapat terpenuhi di dalamnya. Jika seseorang menjual sebuah daya tarik melalui karya dan keunikannya dan ada orang lain yang tertarik, namanya akan sangat mudah dikenal. Pasalnya, banyak produser atau pencari bakat dari berbagai belahan dunia turut berkecimpung di dalamnya. “Dulu seorang produser mencari bibit ketika dia keliling dunia dan itu membutuhkan dana yang sangat besar.Tapi sekarang, ini lebih efektif dan dengan biaya yang sangat murah, para produser atau pencari bakat lainnya menemukan orang yang diinginkan,”kata Denny.

Namun, tidak semua orang yang menggunakan dunia maya ini akan meraih sukses besar. Hanya mereka yang memiliki nilai lebih dari kebanyakan orang ini yang akan mendapatkan keberuntungan dan mendapatkan popularitas. “Seperti Sinta dan Jojo itu mereka terkenal, tapi itu tidak bertahan lama. Itu sesuatu yang sangat biasa, bukan sebuah prestasi yang bisa berjalan panjang.Lain halnya dengan Zee Avi.

Dia punya suara yang sangat indah dan permainan gitar yang memukai, dan ternyata dilirik produser terkenal di dunia,” sebut Denny. Promosi Efektif Heboh Keong Racun,salah satunya juga karena keberuntungan. Lagu yang dinyanyikan pertama kali oleh Lisa dan kemudian dibawakan secara lip sync (menggerakkan bibir sesuai lirik dan seakanakan sedang bernyanyi) oleh Jovita Adityasari alias Jojo dan Sinta ini memang tidak sengaja. Mereka melakukan itu hanya iseng dan hiburan semata, terutama untuk membagi pada teman-teman dan sahabat mereka saja.

“Awalnya sih hanya iseng.Saya dengan Sinta kan sudah berteman sejak SMA.Kemudian sekitar satu bulan lalu, saya iseng merekam adegan nyanyi berdua dengan Sinta di rumah saya di Cimahi. Suaranya sih suara penyanyi aslinya. Kita hanya lip sync,” kata Jojo saat ditemui sejumlah wartawan beberapa waktu lalu. Pemilihan lagunya pun tidak sengaja. Itu semua atas rekomendasi teman-temannya juga. Jojo sebelumnya memang belum pernah mendengar lagu Keong Racun. Liriknya yang aneh dan kocak itu yang membuatnya tertarik lip sync dan mengunggahnya lewat situs YouTube.Selang tiga hari,video itu menghiasi sebuah forum internet dan membuat heboh. Bahkan, vokalis ST12 Charlie terang-terangan tertarik untuk mengajak kerja sama dengan dua perempuan cantik yang dinobatkan sebagai seleb internet dadakan ini.

Charlie van Houten menggaet Sinta dan Jojo untuk menjadi model video klip dalam lagu Keong Racun yang diaransemen ulang Charlie. “Aku suka sama Sinta dan Jojo. Mereka itu ekspresif dan tentunya bakat ini nggak boleh dipendam. Meski mereka cuma lip sync, sekarang mereka punya nama,” kata Charlie. Pemakaian dunia maya diakui Charlie merupakan sarana promosi efektif.Selain mudah dan murah, jangkauannya cukup luas tak terbatas wilayah.“Bayangkan saja kalau kita harus melakukan promosi manual. Untuk menggaet jutaan orang dalam satu menit,hanya bisa dilakukan lewat dunia maya ini,” tutur Charlie. (tedy achmad)